LALAT LALAT INI TUANKU ''
kata ABUNAWAS sambil membuka tutup piringnya .''kepada siapa lagi kalau bukan kepada baginda junjungan hamba ,hamba mengadukan perlakuan yang tidak adil ini.''
'' lalu keadilan yang bagimana yang kau inginkan dariku ?''hamba hanya menginginkan ijin tertulis dari baginda sendiri agar hamba bisa dengan leluasa menghukum lalat-lalat itu .'' Baginda raja tidak bisa mengelakan diri menotok permintaan ABUNAWAS karena pada saat itu para mentri sedang berkumpul di istana ,maka dengan terpaksa baginda .membuat ijin yang isinya memperkenankan ABUNAWAS memukul lalat-lalat itu dimanapun mereka hinggap .
tanpa menunggu perintah ABUNAWAS mulai mengusir lalat-lalat di piringnya hingga mereka terbang dan hinggap di sana sini .Dengan tongkat besi yang sudah sejak tadi dibawanya dari rumah ,ABUNAWAS mulai mengejar dan memukul lalat lalat itu Ada yang hinggap di kaca .ABUNAWAS dengan leluasa memukul kaca itu hingga hancur ,kemudian vas bunga yang indah ,kemudian giliran patung hias hingga sebagian dari istana dan perabot annya remuk diterjang tongkat besi ABUNAWAS ,bahkan ABUNAWAS tidak merasa malu memukul lalat yang kebetulan hinggap di tempayan baginda raja
baginda raja tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menyadari kekeliruan yang telah dilakukan terhadap ABUNAWAS dan keluarganya ,Dan setelah merasa puas ,ABUNAWAS mohon diri ,Barang-barang kesayangan baginda banyak yang hancur ,bukan hanya itu saja baginda juga menanggung rasa malu ,kini ia sadar betapa kelirunya berbuat semena mena kepada ABUNAWAS yang nampak lucu dan sering menyenangkan orang itu ternyata bisa berubah menjadi garang dan ganas serta mampu membalas dendam terhadap orang yang mengusiknya .
ABUNAWAS pulang dengan perasaan lega ,istrinya pasti sedang menunggu dirumah untuk mendengarkan cerita ,apa yang dibawa istana.
Komentar
Posting Komentar